Technostress, mungkin banyak ang bertanya Tanya apa itu artinya, jangan jangan kita tidak merasa bahwa kita sudah mengalami technostress. Menurut pengarang buku techostress Michelle M. Weil, Ph.D dan Larry D Rosen, Ph.D yaitu strees yang ditimbulkan karna gejala tehnologi. Ko bisa ya? Yuk kita bahas gejalanya siapa tahu kamu termasuk.
Gejala technostress timbul karena terlalu banyak informasi, tugas atau pekerjaan dalam satu waktu yang harus diselesaikan dalam waktu yang bersamaan. Hal inilah yang nantinya memaksa otak bekerja secara besar besaran sehingga terjadi yang istilahnya overload dan dampak tersebut antara lain seperti gelisah, sakit kepala, lelah secara mental, pelupa, gampang panic, susah tidur, mengalami mimpi buruk, mudah putus asa, bahkan depresi.
Majunya era semakin juga memaksa para pelaku semakin sadar akan informasi, jarak dan waktu yang seakan tak terbatas karna mudahnya akses informasi sekarang ini seperti laptop, ipad, bb,ataupun yang lain nya membuat kita terkadang lupa untuk mengistirahatkan diri kita sendiri.
Bukan hanya beban secara fisik saja yang dialami kita pun bisa terisolasi dari dunia sosial. Ko bisa? Karna terkadang dengan waktu kita terlena dengan segudang kegiatan kita hanya dengan tehnologi saja, kita lupa bergaul atau sekedar bekumul dengan orang lain dan disinilah awal kita akan terisolir dari dunia sosial.
Bagaimana cara kita mengurangi dampak techostess? Ada beberapa cara yang musti dilakukan dan mungkin ini berat
• Luangkan wakt untuk manjagakan dirimu sendiri tanpa tehnologi
• Lakukan hal manual atau coba hindari semua yang berbau tehnologi
• Tanya pada guru BP, ortu, atau bahkan psikolog
Nah semoga bermanfaat ya, jangan sampai kita yang dikuasai tehnologi tapi kitalah yang harus menguasai tehnologi
0 komentar:
Posting Komentar